
Jakarta, 3 November 2025 – Pada hari Senin, pukul 09.00 WIB, telah berlangsung aksi unjuk rasa (unras) yang diorganisir oleh sekitar 50 imigran asal Sudan di Kantor UNHCR yang terletak di Jl. HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Aksi ini dipimpin oleh Maki Hasabelnabi, dengan tujuan untuk menyuarakan solidaritas terhadap genosida yang sedang berlangsung di El Fasher, Darfur, Sudan. Massa membawa berbagai spanduk dan poster yang mengekspresikan tuntutan mereka.
Tuntutan utama dari aksi ini adalah untuk menghentikan perang di Sudan dan meminta perhatian dunia internasional, khususnya dari UNHCR, untuk meningkatkan kondisi hidup pengungsi Sudan di Indonesia. Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk bertuliskan, “Emergency Life Support for War Victims in Sudan,” serta “Urgent Appeal to UNHCR” untuk meminta tindakan nyata dalam memperbaiki kehidupan pengungsi yang terjebak dalam situasi sulit.
Massa unras juga menyampaikan orasi yang menekankan penderitaan yang dialami oleh pengungsi Sudan. Beberapa poin penting dalam orasi tersebut mencakup seruan untuk gencatan senjata segera di El Fasher serta pembentukan komite investigasi independen untuk menyelidiki kejahatan yang terjadi. Mereka menyatakan bahwa banyak dari mereka telah tinggal di Indonesia selama bertahun-tahun dalam kondisi yang tidak layak, tanpa akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar seperti makanan dan kesehatan.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, pihak kepolisian setempat, yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Jaksel, Kompol Dwi Susanto, dan Kapolsek Setiabudi, AKBP Ardiansyah, melakukan koordinasi dengan pihak UNHCR untuk memastikan situasi tetap aman. Pertemuan berlangsung antara pihak kepolisian dan Ibu Hyun Young Cae, Protection Officer dari UNHCR, untuk membahas status pengungsi dan solusi yang mungkin dapat diberikan.
Aksi unras berjalan tertib dan damai, dengan massa aksi memulai orasi dan membentangkan spanduk pada pukul 09.15 WIB. Pada pukul 10.45 WIB, massa menyerahkan surat penyampaian kepada perwakilan UNHCR, Bapak Siregar. Meskipun ada keluhan dari warga sekitar terkait keberadaan tenda yang didirikan oleh pengungsi, pihak kepolisian berharap agar UNHCR dapat segera menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Aksi unras berakhir pada pukul 11.00 WIB, dan massa melanjutkan perjalanan menuju kantor UN PBB di Menara Thamrin, Jakarta Pusat. Selama berlangsungnya aksi, situasi terpantau aman dengan pengamanan ketat dari 88 personel kepolisian Polda,Polres dan Polsek Metropolitan Setiabudi.
Leave a Reply