
Jakarta Selatan, 24 September 2025 – Hari ini, ribuan massa dari Serikat Tani Indramayu (STI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Pertanian RI, Jl. Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Massa yang berjumlah sekitar 1.100 orang ini tiba pada pukul 04.00 WIB menggunakan 22 bus dari Indramayu. Mereka datang dengan membawa tuntutan terkait perlindungan dan pemberdayaan petani, lengkap dengan alat peraga seperti spanduk, bendera, alat pertanian, gabah, dan kacang panjang.
Pengamanan aksi dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, S.I.K., M.H., M.Si., bersama Pejabat Utama Polres dan Kapolsek Pasar Minggu yang diawali apel pengamanan pukul 06.00 wib, dengan arahan dan Penekanan dari Bapak Kapolres pentingnya pengamanan yang humanis dan tidak reaktif. “Pengamanan kita lakukan dengan pendekatan persuasif. Massa adalah petani yang datang untuk menyampaikan aspirasi. Kita pastikan mereka merasa aman, tanpa provokasi,” ungkapnya.
Sebanyak 500 personel keamanan gabungan dari Polres Metro Jakarta Selatan, Brimob, Samapta, dan satuan pendukung lainnya, seperti Damkar dan Pamdal Kementerian Pertanian, diterjunkan untuk menjaga ketertiban.
Aksi Massa diawali menuju pintu utama kementerian dan pukul 10.02 WIB: Orasi dimulai dengan berbagai aspirasi yang disampaikan oleh koordinator lapangan, Damuri, menekankan tuntutan utama mereka, yaitu: Pelaksanaan putusan MK No. 87/PUU-XI/2013 tentang kelembagaan petani, Modernisasi alat pertanian untuk meningkatkan produktivitas, Penyediaan infrastruktur irigasi yang memadai, Legalisasi tanah pertanian yang dikelola petani dan perwakilan massa juga menyoroti masalah harga pupuk subsidi yang melambung tinggi di wilayah mereka, yaitu Rp350 ribu per kuintal, jauh di atas harga yang seharusnya.
Pukul 10.25 WIB, sebanyak 20 perwakilan massa aksi dipimpin oleh Damuri di fasilitasi oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan diterima untuk audiensi oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., di Gedung D Hall Kementan. Dalam audiensi tersebut, Menteri Pertanian menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi petani antara lain:
- Modernisasi alat pertanian: Kementan akan segera mengirimkan 5 traktor dan generator ke sekretariat kelompok tani di Indramayu pada 25 September 2025.
- Irigasi: Kementan berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pemasangan pompa tambahan di Bendungan Cipanas dan Sadawarna.
- Pupuk subsidi: Izin edar distributor pupuk yang menaikkan harga di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, akan dicabut.
- Legalisasi tanah pertanian: Kementan akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membahas legalisasi tanah pertanian di wilayah hutan.
Pada saat Audiensi berlangsung massa masih melanjutkan orasinya, Bapak Kapolres Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, S.I.K., M.H., M.Si. turun langsung menemui massa dan diatas Mobil Komando Kapolres menghimbau masaa untuk tertib dan disambut oleh peserta aksi dengan sangat antusias dan selanjutmnya Bapak Kapolres Memberikan Kejutan dengan membawakan tumpeng dan diiiringi lagu selamat Ulang Tahun, kepada para massa yang hadir Bapak kapolres mengucapkan selamat Hari Tani dan memberikan potongan nasi tumpeng ke perwakilan masaa yang merupakan berasal dari kelompok tani, Prosesi itu berlangsung hangat dan suasana gembira. Kelompok tani menerima dengan baik nasi tumpeng yang diberikan oleh Bapak Kapolres.
Sementara sebanyak 20 perwakilan massa aksi dipimpin oleh Damuri selesai audiensi dan secara keseluruhan aspirasi dari Serikat Tani Indramayu diterima oleh pihak Kementerian Pertanian. Beberapa solusi juga telah disepakati, mulai dari pengadaan alat pertanian, perbaikan irigasi, hingga pengawasan distribusi pupuk subsidi selanjutnya Menteri Pertanian yang menutup audiensi dengan ucapan, “Aspirasi petani adalah amanah kami. Kami akan terus berupaya untuk memberikan solusi terbaik demi kesejahteraan petani.”
Pukul 12.10 WIB, aksi unjuk rasa berakhir dengan tertib. Massa membubarkan diri dan kembali ke Indramayu menggunakan bus. Kapolres Metro Jakarta Selatan mengapresiasi seluruh pihak atas situasi yang tetap aman dan terkendali. Selain itu, sosialisasi Call Center 110 bebas pulsa juga dilakukan oleh pihak kepolisian sebagai bagian dari program “Jaga Jakarta”.
Leave a Reply